"Pahlawan tanpa tanda jasa". Itulah pernyataan yang selalu diwariskan kepada para guru. Jasa yang kadang di anggap tak sebanding dengan pahlawan yang gugur bersimbah darah dimedan perang. Jasa yang dianggap sepele oleh sebagian orang hingga keberadaan guru diabaikan dalam kecanggihan teknologi. Hanya karena kehadiran ilmu sudah digantikan oleh teknologi digital yang semakin canggih. Apalagi kita sudah berada di era revolusi 4.0.
Namun, nyatanya mendiskreditkan peran guru dan mendewakan teknologi bukanlah suatu kebijakan yang benar. Lihat saja pengalaman pembelajaran di masa pandemi atau PJJ yang dilakukan selama ini tidak seindah yang kita bayangkan, terutama daerah pedalaman. Bayangan siswa yang enjoy melakukan PJJ dengan memanfaatkan berbagai teknologi justru berbanding terbalik. Siswa menyerah, ibu bapak di rumah menyerah, dan mereka memohon supaya anak mereka belajar di sekolah seperti biasanya.
Kenapa orang tua menyerah? Tentunya ini menjadi tanda tanya yang besar. Selain masalah ekonomi, ternyata siswa sekarang bukan asyik menggali pengetahuan lewat teknologi. Namun mereka asyik bermain dan dilalaikan oleh teknologi. Diusia mereka yang masih labil tentunya rasa ingin tahu dan mencoba sesuatu sangat tinggi. Di situlah peran orang tua dan guru dibutuhkan sebagai penyeimbang.
Itu hanya sebuah kisah bahwa betapa pentingnya keberadaan guru dalam pembentukan karakter bangsa. Betapa perlunya guru disandingkan dengan keberadaan teknologi. Melalui semangat hari guru, kami meyakini bahwa semua guru khususnya guru SMP NEGERI 3 PEUSANGAN akan terus bergerak maju untuk pendidikan anak didik kita. Terus berbenah diri dalam menyesuaikan kemajuan teknologi. Selamat hari guru untuk seluruh guru di Indonesia. Bangkitkan semangat wujudkan merdeka belajar. Salam hebat!
0 komentar:
Posting Komentar